Minggu, Juli 11, 2010

diary 11 july 2010

Malam tlah larut tetapi belum jua mata ini terpejam, entah kenapa dan entah mengapa terjadi gejolak dalam hatiku, perasaan yang tidak seperti biasanya rasa keinginan , ketakutan, was-was, senang, sedih, cemburu, takut kehilangan, optimis, pesimis, harapan , semua berkecamuk dalam fikiranku saat ini. Gelisah menyelimuti kalbu ku, lalu aku beranjak dari tempat tidur , ku langkahkan kaki keluar kupandangi langit di malam itu.
    Kulihat bintang – bintang bertaburan langit yang cerah tetapi tak secerah hatiku sekarang ini. Ingin ku teteskan air mata saat ku kenang masa lalu hari demi hari kehidupan yang tlah kulewati. Tetapi aku sadar bahwa aku adalah lelaki yang harus tegar, kuat, kuat dan harus kuat. Andaikan aku di izinkan untuk menangis akan ku tumpahkan semua perasaanku, bebanku, tetapi pada siapa aku harus mengadu, ingin kusandarkan kepalaku di pangkuan seseorang yang bisa menerima aku apa adanya, yang bisa menjadi seorang teman, sahabat, saudara, pujaan hati. Akan ku ceritakan semuanya biar lega hati ini seperti saat-saat aku mengadu pada ibuku waktu kecil dulu.
    Cinta…. Ya Cinta… inikah yang sekarang ini aku rasakan?, aku gak mau…. Aku gak mau ada cinta di hatiku, aku gak mau sakit hati, aku gak mau merana… telah lama ku tutup hatiku ini buat yang namanya cinta. Tetapi kenapa Tuhan hadirkan perasaan itu kepadaku, ah... aku mungkin terlalu cepat menyimpulkan perasaanku ini. Lalu kuambil gitar yang lama gak kumainkan tergantung di balik pintu, sekilas terbesit lagu lama lalu kumainkan…


jangan berkata tidak bila kau jatuh cinta, terus terang sajalah buat apa berdusta… cinta itu anugerah maka berbahagialah, sebab engkau sengsara bila tak punya cinta… rintangan pasti datang menghadang, cobaan pasti datang menghujam, namun yakinlah bahwa cinta itu kan membuatmu mengerti akan arti kehidupan…” 


tanpa ku sadari tiba-tiba senyum terlukis di wajahku… apa aku ini sudah gila saat ini beberapa saat yang lalu aku merasakan kesedihan, tiba-tiba sekarang jadi senyum seakan akan masih ada harapan. mungkin saja selain cinta itu buta, cinta itu gila. Yah.. aku ambil segi positifnya saja alhamdulillah sampai saat ini aku asih bisa merasakan cinta berarti aku masih punya perasaan, perasaanku masih hidup, rasa kemanusiaanku masih ada, perasaanku tidak beku dan tidak mati.
  Seperti kata pujangga:

Tuhan memberi kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah namanya Cinta.
Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.


Jika kita mencintai seseorang, kita akan sentiasa mendoakannya walaupun dia tidak berada disisi kita.

Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan.~ Mahatma Ghandi

"...kuhancurkan tulang-tulangku, tetapi aku tidak membuangnya sampai aku mendengar suara cinta memanggilku dan melihat jiwaku siap untuk berpetualang" (Kahlil Gibran)

"...pabila cinta memanggilmu... ikutilah dia walau jalannya berliku-liku... Dan, pabila sayapnya merangkummu... pasrahlah serta menyerah, walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu..." (Kahlil Gibran)
 

Banyak teori-teori kehidupan tetapi tidak seperti apa yang ada pada kenyataan, yah… mungkin saatnya kali ini aku harus berjuang mewujudkan harapan . inilah pengalaman hidup yang harus ku jalani… berdo’a dan berusaha serta tawakal mungkin itu adalah solusinya.