Sore itu saya sedang bersantai di teras depan rumah melepas lelah setelah
seharian di kantor, ditemani segelas susu dan kepulan asap rokok
Semilir angin
bertiup lembut menerpa tubuh serta iringan music kesukaan saya melengkapi
suasana sore itu.
Tak lama berdering handphone panggilan masuk ternyata dari
boss kantor “bapak herry widodo namanya”. Berbincang-bincang di telephone
dengan tema yang agak serius gak seperti biasanya. Ternyata si Bos mempunyai
masalah yang lumayan serius sehingga memerlukan bantuan saya untuk menemani dia
pergi keluar kota.
Singkat cerita tanpa persiapan yang banyak dan tanpa
perencanaan yang matang mengharuskan saya dan Boss berangkat ke Banjarmasin
dengan mobil kantor waktu itu.
TEPAT pukul 07.00 wita saya berangkat kekantor mengambil mobil dan
lanjut ke rumah pak Boss menjemputnya dan langsung berangkat keluar kota.
Melalui jalan darat tentunya yang pasti dalam benak saya akan melelahkan
perjalanan ini. Tetapi cukup bermanfaat bagi saya karena ini merupakan
pengalaman pertama jalan-jalan ke Kalimantan selatan.
Diawali dengan mengisi
BBM dulu di pom bensin yang ternyata antri gak ketulungan kata orang
Kalimantan, bayangkan sudah keliling di seluruh pom bensin di kota Balikpapan
antriannya sangat panjang sekali hingga 1 kilo meter.
Memang bulan –bulan ini
sedang santer-santernya isu mau naiknya harga bbm sehingga kuota bbm subsidi
jatah untuk Kalimantan timur sudah habis sebelum waktunya. Sangat disayangkan
sekali Balikpapan yang notabenenya kota minyak dan Kalimantan timur adalah
penghasil minyak terbesar di Indonesia untuk masa ini masak warganya pada
ngantri BBM? Sedangkan didaerah lain gak separah ini keadaannya,
Yah itulah kenyataannya.
Hingga pada akhirnya terisi juga BBM setelah ngantri dengan sabar di pom bensin
walaupun dijatah hanya bisa isi 25 liter saja untuk mobil. Tanpa membuang waktu
langsung tancap gas keluar kota melewati pelabuhan ferry kariangau tepat pukul
10.12 wita.
Sekali lagi bertemu antrian yang kira-kita 2 km panjangnya di
pelabuhan ini. Bayangkan mobil , truk, minibuss, dll pada antri menunggu
giliran naik kapal ferry yang akan mengangkutnya menuju penajam melintasi
perairan teluk Balikpapan.
SABAR mengantri satu demi satu mobil terangkut dan
ada lagi kejadian yang saya anggap unik dan menarik untuk di amati. Kita
sebagai warga atau rakyat biasa antri sampai 2 kilo panjangnya dan ber jam-jam
lamanya
Tetapi ada pemandangan lain , beberapa mobil mewah sekali waktu datang dan langsung
menempati parkiran khusus di depan gerbang pintu masuk kapal. Biasanya mobil-mobil
itu ber plat merah, ada juga plat hitam dan yang pastinya mobil bagus-bagus
kelasnya.
Pertama-tama mereka langsung menerobos antrian dan memarkir
kendaraannya di parkiran khusus dengan dipandu petugas pelabuhan, lalu sopir
turun dan masuk di pos penjagaan petugas pelabuhan, setelah beberapa menit si
sopir masuk lagi ke mobil
Tak lama kemudian menunggu kapal sandar dan
dimasukkan oleh petugas pelabuhan ke kapal disela-sela masuknya mobil-mobil
biasa yang pada mengantri."di sisipkan" dlm kata lain.
Sangat disayangkan sekali pemandangan seperti ini serasa tidak adil bagi
masyarakat, dan toh biarpun mereka bayar untuk masuk dengan tidak antri
kira-kira uang pungli tersebut masuk kekantong siapa ? ya pastilah petugas
pelabuhan jawabnya.
Saya pun memberanikan diri untuk bertanya kepada petugas
tentang masalah tersebut dan jawabnya bervariasi, ada yang bilang kita tidak
bisa mendapatkan fasilitas seperti itu karena itu khusus buat pejabat, Dengan alasan untuk kelancaran operasional kerja pemerintahan
Ada juga
ditempat terpisah saya mencoba bertanya kepada petugas yang tampangnya aja udah
seperti koruptor
Jawabnya dengan enteng dia bilang “ bisa kalau mau tapi bayar
Rp.350.000,- per mobilnya tapi diatur sedemikian hingga supaya gak mencolok
dengan pengguna jasa lainnya”. Wah-waaah saya geleng-geleng nich
bayangkan saja tariff biasa mobil dikenakan Rp.120.000,- berarti naik lebih
dari 100% dan pungli ini menghasilkan dan meraup keuntungan yang gak sedikit
tentunya.
Kalau 100 mobil saja kisaran Rp.18.000.000,- per harinya bagai mana
kalau lebih ya….
Yah... namanya juga org indonesia sdh melihat hal yg kaya begitu dah gak heran lagi bahkan sdh menjadi rahasia umum dimana-mana
Sikap legowo masyarakat indonesia telah mendarah daging mungkin ya,, sehingga tercipta pula iklim masyarakat yang gak ambil pusing
Sehingga benar sekali kenyataan bahwa negara ini adalah salah satu negara terkorup didunia, tetapi semangat kedepan masih lebih optimis karena sekarang mulai gencar-gencarnya semangat anti korupsi, kita lihat bahwa kemajuan pemberantasan korupsi sudah menggeliat di negeri ini. presiden pun pernah dimeja hijaukan, kapolri, menteri, pejabat-pejabat tinggi, gubernur, kepala daerah sudah banyak yg terseret ke meja hijau.Bahkan seorang hakim agung pun telah diadili.
Jaman sudah berubah gak seperti era orde baru, pejabat -pejabat seakan akan kebal hukum apalagi yg bernaung dalam instansi TNI Polri, dan meskipun belum 100% kita pastinya salut dengan KPK dan instansi-instansi pemberantasan korupsi yang ada.
TEPAT pukul 18.15 wita mobil yang kita tumpangi ini menginjakkan rodanya di
bumi TAKA Kota penajam paser utara.
Genap 1 hari penuh waktu dihabiskan di
perjalanan yang hanya untuk mengantri saja. Lanjutkan perjalanan menuju
Kalimantan selatan , berhenti sejenak di batu kajang tepat jam 23.25 wita
menghampiri seorang teman disana, nama panggilannya Bang Ambon Banjar, mempunyai
nama asli doddy kurniawan asli suku banjar .
Bersua dengan teman lama ngobrol
sejenak di rumah makan sambil melepas lelah.
Melanjutkan perjalanan yang melelahkan tetapi juga mengasyikkan, penajam> longikis>simpang
pait> long kali> kuaro > batu kajang> sampai hutan gunung rambutan
yang kita temui adalah jalanan rusak, berlubang, bahkan putus. Aspal jalan sudah gak ada lagi sangking rusaknya
JALANAN yang sempit dan rusak, apalagi setelah kuaro hingga gunung rambutan yang
jalannya berkelok-kelok bak ular itu sungguh jalanan rusak parah stadium akhir rasanya
Menyusuri jalanan ini hanya bisa dengan
kecepatan 20 s/d 30 km/jam saja , bisa saja melaju mobil ini kalau pengen mobil gak
kejeblok lubang jalanan. dengan resiko tinggi kalau gak patah perr atau pecah ban bisa-bisa tergelincir ke jurang , jangan coba-coba apalagi baru pertama kali melewati daerah itu dan belum tahu medan.
INI adalah jalan poros yg menghubungkan antar propinsi dan gak ada jalan lain, maka gak mungkin para pejabatnya gak tau tentang keadaan jalan ini
Nah... koq bisa ini terjadi padahal juga saya lihat beberapa kali mobil truck pengangkut batubara melintasi jalanan, Sumber Daya Alam dikeruk tetapi gak memperhatikan fasilitas umum serta pembangunannya
Melintas jalanan gunung rambutan di sepanjang jalanan yang jeblok dan hancur
ada pemandangan yang saya rasa sangat mencengangkan bagi orang yang belum
pernah kesana.
Sepanjang jalan banyak ditemui kedai-kedai yang menyediakan
makan atau minuman serta wanita -wanita tuna susila, mayoritas sopir-sopir truk barang antar kota antar
propinsi hingga sopir travel banyak yang singgah kesitu
Menurut keterangan
teman saya yang namanya ambon tadi. hampir tak percaya dan heran dalam benak
saya ternyata terdapat lokasi portitusi yang terkoordinir disini ,
Saya mencoba
mencari tahu keadaan yang sebenarnya , sengaja mengisi bensin Cuma 5 liter saja
di sebuah warung remang-remang tengah hutan itu. Berhenti dan membuka kaca
mobil sudah keluar seorang wanita paruh baya menanyakan tujuan saya
” mau beli
apa pak?” tanya dia,
"beli bensin mbak…" sahut Bos saya yg duduk di jok sebelah kiri
Setelah itu terjadi transaksi beli
bensin, wah-wah sangat mahal sekali bensin bersubsidi dijual disini 1 liternya
dibandrol Rp.9000,- padahal harga normalnya Rp.4500,- per liternya. ya decak saya mungkin wajar juga karena tempat sangat jauh dari SPBU
Setelah
pembayaran wanita paruh baya itu tak langsung beranjak dari tempat dia berdiri
tetapi menawarkan dangangan lain
“mau makan pak? Minum? The, susu, kopi,
kratingdaeng, bir, soda pak? “Tanya dia…
saya jawab, ” menunya itu aja mbak?”
Sambil memegang botol bensin eceran wanita itu menjawab, “ ada tempat istirahat pak bisa tidur-tiduran melepas lelah dlm
perjalanan"
Tersentak dalam hatiku , tiba-tiba dengan nakalnya dan to the point Bang Ambon langsung nyeletuk , "Kalau mau ditemani yang ++ ( plus-plus) “ berapa mbak? “
Short time
Rp.100.000,- pak” jawab wanita itu sambil malu-malu
Sambil geleng-geleng kami melanjutkan perjalanan.Berdesir dalam hatiku "wah sudah blak-blakan mereka membuka porstitusi kaya gitu,
Melintasi gunung rambutan dengan jalan terjal sampailan di pos perbatasan
gunung halat namanya, perbatasan antara Kalimantan timur dan selatan.
Setelah
melewati tugu perbatasan syahdan kita-kira 5 sampai 10 meter lah kira-kira
jauhnya jalanan berubah jadi mulus, sepanjang jalan mulus sekali berlubang pun
tidak mobi dipacu 60 s/d 80km/jam melaju dengan nyaman.
Ironis sekali perbedaan
ini Cuma berbataskan tugu saja perbedaan sangat jauh, sungguh bagus pemerintah
Kalimantan selatan bisa membuat jalan sebegitu mulusnya, tetapi Kalimantan
timur diman para pejabatnya?
Masak sih gak pernah melintas ke jalan ini padahal
tidak ada jalan lain jalur darat selain jalan ini. Ini merupakan jalan propinsi
koq bisa begini keadaanya. Kalimantan selatan bisa koq Kalimantan timur gak
bisa membangun perbatasan padahal tambang terbesar dan terbanyak ada di kaltim. Tetapi itulah kenyataan yang ada.
PAS jam 02.45 wita dini hari sampailah di tanjung Kalimantan selatan
berhenti dan istirahat di rumah kakak nya bang Ambon melepas lelah tidur sampai
pagi hari. Tepat pukul 07.00 mandi, sarapan , lanjut ke kandangan tempat tujuan
misión ini.
Kira-kira 2 jam perjalanan lagi dari kota tanjung, berangkat ke
kandangan dengan beberapa teman yang juga baru saya kenal mereka adalah
teman-teman bang Ambon yaitu Bang Eddy Banjas,dan Bang iwan.
Melewati barabai
lalu kandangan mempir kerumah temannya bang Eddy namanya Bang Isal, dan
lain-lain sampai saya lupa nama-namanya , mereka semua ada 5 orang. Mengantarkan Boss ke beberapa tempat
untuk mencari untalan ( untalan = istilah bahasa banjar mengisi kekuatan magic/
ghoib untuk kanuragan, kekebalan, jaga diri, dll) lalu setelah selesai semua
urusan berhenti sejenak di sebuah warung di perempatan jalan.
Syahdan berbunyi handphone saya panggilan dari istri tercinta yang saat ini
menunggu detik-detik kelahiran anak pertama saya.
Sebelum saya teruskan cerita
ini perlu diketahui saya tinggal di balikpapan dan istri saya tinggal dibontang
untuk sementara waktu di rumah mertua menunggu kelahiran anak pertama kami.
Dia (istri)
bilang suruh saya pulang ke bontang karena mau melahirkan dan sudah dirumah
sakit PKT bontang, saya jadi serba salah masalahnya jarak sangat jauh dan yang
jadi masalah serius saya tidak pamitan atau cerita kalau ke kalsel.
Diperkuat
lagi mertua saya menyuruh saya ke bontang dan mau tidak mau saya berterus
terang apa adanya dengan posisi saya sekarang ini.
Mungkin mereka kecewa dengan
tindakan saya tapi apa boleh buat saya sudah di kalsel. Tanpa buang-buang waktu
saya menceritakan keadaan ini ke Boss saya dan akhirnya detik itupun kami
pulang ke kaltim.
Sebelum bertolak pulang beberapa waktu digunakan secepatnya untuk mengantar boss saya tadi kebeberapa tempat orang pintar dan sesepuh disana tanpa membuang-buang waktu dan boss saya syukur dia bisa mengerti dengan keadaan yg saya pikul ini.
Setelah selesai semuanya langsung bergerak pulang, mampir ke tanjung mengantar teman-temannya bang Ambon lanjut meneruskan
perjalanan ke kaltim sore itu tepat jam 16.50 wita.
Dalam perjalanan ada khabar
anak perempuan saya telah lahir dengan selamat dengan berat 3,8kg dan panjang
50cm. Rasa syukur saya panjatkan atas karunia Allah Azza wa Jalla .Lelah dalam perjalanan berubah menjadi power karena semangat ingin
melihat anak saya,
Singkat cerita Tepat jam 21.50 wita sampai di batu kajang antarkan pulang
bang Ambon lanjut langsung meneruskan perjalanan,
Dooping kratingdaeng, c1000
ternyata gak mempan juga melawan rasa ngantuk mata saya, dikursi samping si
Boss sudah tidur nyenyak juga lalu saya berinisiatif mencari tempat yang ramai
dan terang lampu jalanan untuk berhenti sejenak karena rasa ngantuk sudah tak tertahankan lagi, dari pada nekat meneruskan perjalanan dan berakibat fatal
Di depan kantor kecamatan long
kali kami berhenti , parkirkan mobil di dekat lampu jalan yang terang, sejenak saya amati daerah sekitar terpantau aman, lanjut dan tepar tertidur pulas juga.
Pukul 04.25 wita saya terbangun , cuci muka, lanjutkan perjalanan hingga
sampai di penajam pukul 05.40 wita subuh, antrian pelabuhan pun tak
terhindarkan dan terpaksa kami ikut antri. Kira-kita jam 07.00 wita baru kita
bisa naik kapal ferry menuju pelabuhan kariangau balikpapan.
Durasi waktu 40
menit perjalanan penajam-kariangau siatas kapal ferry ASDP saya manfaakan untuk tidur dan memulihkan tenaga walaupun sudah dipaksa memejamkan mata tetapi tetap gak tertidur juga.
Sampai kariangau lanjut antarkan Pak Boss pulang kira-kira pulul 14.00 wita
selesai sudah urusan, lalu langsung beli tiket bus Patas Samarinda lestari jam
18.00 wita pemberangkatan ke bontang.
Singkat cerita Sampai bontang pukul 00.30 wita saya
dijemput di terminal sama bapak mertua lanjut ke rumah sakit PKT bontang, dan
akhirnya bertemu dengan istri dan buah hati tercinta. Syukur saya panjatkan meskipun gak bisa mendampingi istri tercinta disaat melahirkan. Terimakasih
Alhamdulillah…Ya Allah SWT.