Senin, Februari 22, 2010

PASANG SURUTNYA IMAN

Pasang surutnya iman seseorang , tak mungkin selamanya pasang tak goyah dan tak pernah di terjang gelombang godaan yang dahsyat, Saya rasa semua orang akan merasakan begitu karena manusia mempunyai hawa nafsu, Manusia bukanlah malaikat.
Iman, oleh sebagian orang, diibaratkan dengan air laut dalam hal pasang surut. Namun kalau direnungi, pasang surutnya iman tidak selamanya seperti pasang surutnya air laut. Iman seseorang bisa terus surut dan tak pernah lagi pasang, Kalau tak ada kepedulian dan usaha untuk membuatnya kembali pasang. Peristiwa surutnya iman banyak dialami manusia di dunia ini. Ada di antaranya yang pada awalnya termasuk orang baik-baik dan beriman. Namu ketika dikaruniai kekayaan ,kedudukan,atau tergoda oleh hawa nafsu dunia,dan tak luput yaitu godaan dari cinta, ia serta-merta berubah menjadi angkuh atau tinggi hati, kadang kala juga merubah orang menjadi menghalalkan segala cara hingga tercapai segala keinginannya. Silaturrahmi yang telah sekian lama terbina dengan orang-orang biasa pun, berubah seketika bagaikan tak pernah kenal sama sekali sebelumnya. Keadaan ini kadangkala berlangsung pada seseorang hingga akhir hayatnya. Ada juga oleh karenarasa cinta kepada seseorang membuatnya gelap mata sampai-sampai hingga mengorbankan agamanya… murtad karena cinta semoga kita dijauhkan dari hal-hal semacam itu “nauzubillah” kejadian seperti ini kerap kali membuat orang melaukan dosa besar , Cinta yang paling tinggi, cinta sejati hanya kepada Allah SWT semata, Jangan sampai kita terlena.
Karena itu, berharap iman pasang kembali tidak bisa seperti menunggu pasangnya air laut, yang bisa datang sewaktu-waktu dengan hanya menunggu. Pasangnya iman perlu ditopang dengan niat, keyakinan hati, dan perbuatan nyata. Yang tak kalah penting adalah doa, kemauan keras untuk beristiqamah dan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang bisa merusak atau membinasakan iman. Siraman rohani seperti mengikuti pengajian-pengajian serta mendengarkan ceramah-ceramah agama sangat penting sekali dan harus di lakukan untuk menjaga iman kita,...
Bagikan

Minggu, Februari 14, 2010

Nasehat dari Pak Tua

Sore itu Saya bertemu dengan sosok pria separuh baya , Penampilannya rapi, agamis menandakan orang yang bijaksana. Dia orang Jakarta yang kebetulan ada bisnis di Balikpapan , Entah angin apa yang membawanya sehingga saya bisa bertemu. Mungkin karena dia nginap di hotel dekat counter Handphoneku sehingga setiap kali beli pulsa pasti mampir di tempatku dan terjadi tegur sapa yang akhirnya membuat akrab sekali...

Setelah berbincang-bincang lama sekali tanpa saya sadari banyak nasehat-nasehatnya yang baik dan masih terekam dalam memory saya. Dia mengatakan bahwa jika ingin sukses dan berhasil dalam berbisnis wirausaha syaratnya harus beriman, ulet, tangguh dan pantang menyerah. Semua tergantung pada Nasip, Dan nasip itu pun bisa di ubah dengan niat serta keteguhan hati. “Allah SWT tidak akan merubah nasip suatu kaum, Sampai mereka berusaha merubah nasipnya itu sendiri” artinya jangan menyerah pada keadaan berjuang dengan sepenuh hati dan yakin akan sukses.
Selain berusaha tak lupa harus di sertai dengan do’a artinya perjuangan secara nyata harus di sertai juga perjuangan secara spiritual yaitu mendekatkan diri kepada Allah STW. Segala sesuatu yang dilakukan secara continue, bersambung, terus menerus akan melahirkan hasil yang luar biasa di bandingkan amal perbuatan yang mempunyai grafik naik turun. Sebagai contoh ada Dua orang pengelola toko yang berbeda, yang satu membersihkan dan memperhatikan barang dagangannya sesekali saja, Sedangkan yang satunya selalu membersihkan toko tiap hari, perhatiannya tercurah pada usahanya terus menerus secara logika sudah pasti lambat laun usahanya itu akan maju. Satu contoh lagi ada dua orang berbeda sama-sama belajar ilmu bela diri, yang satu kadang-kadang latihan serius , kadang nggak masuk latihan, trus setelah tamat menjadi seorang pendekar Dia stop melatih dirinya dan beranggapan sudah hebat. Sedangkan orang yang satunya lagi dalam latihannya Dia selalu serius, Giat berlatih setiap waktu, konsentrasi tinggi terus menerus dan setelah dia lulus pun Dia tetap melatih dirinya bahkan menularkan ilmunya ke generasi berikutnya. Pastilah orang yang kedua ini akan mendapat hasil yang luar biasa di bandingkan orang yang pertama.
Begitu pula dengan ibadah, Pastilah memerlukan keseriusan dan ketekunan yang continue atau terus menerus di lakukan. Ibadah dengan grafik yang naik turun, Kadang taat kadang maksiat, sesekali tekun beribadah tetapi ada kalanya melalaikannya, Hasilnya pasti akan tidak maksimal. Tetapi ibadah yang di lakukan secara terus-menerus, Dan di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, Menjalin hubungan baik kepada semua orang, Tetap pada jalur yang benar tidak pernah sekalipun menyimpang, Insyaallah Allah SWT senantiasa akan melindungi dan memberi petunjuk ke jalan yang benar.
Jadi jika ingi sukses, Berusaha dengan tekun, ulet dan pantang menyerah serta secara terus-menerus mencurahkan perhatian pada usahanya lalu di sertai dengan berdo’a dan beribadah dengan sungguh-sungguh . Insyaallah akan datang petunjuk dari Allah SWT, Dan dilindungi dari segala marabahaya. Di lancarkan segala urusan oleh Allah SWT.
Pembaca yang berbahagia, itulah nasihat yang Saya dapatkan dari orang tua yang saya ceritakan tadi, Banyah hikmah yang bisa kita ambil dari cerita ini. Banyak sekali saya punya kenalan orang tua seperti Bapak ini, Tetapi tidak pernah ada yang seperti Dia Selalu memberi nasehat kepada yang muda ,Malah kebanyakan yang ada hanyalah mencontohkan hal-hal yang gak benar kepada kita.
Perbincangan Saya dengan nya tak lama kemudian berakhir dan Dia mendoakan saya “semoga saya dapat meraih sukses di masa Depan” dan Saya pun berterimakasih dan berdoa semoga Bapak diberi umur panjang, kesehatan sehingga kita bisa bertemu lagi….Bagikan

Rabu, Februari 10, 2010

fenomena aliran sesat

Fenomena keyakinan yang beredar di kalangan masyarakat Indonesia makin lama makin meruncing saja, Apabila kita berbicara tentang Agama tak lain adalah emosional yang akan keluar dari kepala kita, sehingga tidak bisa menerima kebenaran yang ada dan nyata. Banyaknya aliran- aliran sesat dan menyesatkan yang tumbuh ,Setahap demi setahap mereka menguatkan akarnya di antara ummat Muslim, Mereka beranggapan bahwa keyakinannya itulah yg paling benar dan menyalahkan kaidah Islam yang sesungguhnya. Ada pula yang menghapuskan syariat Islam dan tidak mengakui kebenaran Islam tetapi anehnya mereka juga mengaku beragama Islam...
Sungguh hal yang aneh dan membuat Saya heran. Saya ambil saja contoh yang ada di lingkungan sekitar Saya berada, Sebut saja si “M”, Pada saat bulan ramadhan thn 2009 Saya bertemu dan berbincang-bincang dan pada akhirnya timbul suatu perdebatan di karenakan Saya dan Dia tidak sefaham tentang suatu masalah. Setelah lama tak bersua otomatis saya pasti menanyakan khabar kepada si “M tersebut, “gimana khabarnya pak? Lama kita nggak ketemu ya..’’ ucap saya, lalu dia jawab “khabar baik” terus lanjut saya bertanya tentang puasa karena saya tahu kalau dulu dia itu muslim juga, “puasa pak??” tukas saya, syahdan dia menjawab “nggak mas, kalau ramadhan begini aku gak puasa, kalau orang Islam puasa justru aku nggak puasa, Saya punya waktu tersendiri untuk puasa..”, “lho kok bisa sich pak?? Khan sudah ada tu perintahnya dan sudah jelas?” Jawab saya, dia pun langsung berkata “sekarang kalau kamu berpuasa ramadhan apa yang kamu dapatkan? Kalau setiap Saya puasa pasti ada yang saya dapatkan” , langsung Saya jawab “itu khan sudah jelas di perintahkan, ya kalau kita berpuasa yang kita cari adalah Ridha allah SWT dan otomatis dapat pahala, balasannya nanti di akhirat, kalau di dunia gak dapat apa2, toh kalau di kasih juga itu adalah bonusnya saja, ganjaran yang sesungguhnya ya nanti di akhirat pak..”, lalu dengan sombongnya dia bilang “ Dari mana kamu tahu kalau ada akhirat?”,
perdebatan makin tegang tetapi tetap saya tanggapi dengan tenang dan pakai akal fikiran yang jernih saya jawab “saya tahu dari Alquran donk..” , dia berkata lagi “ alquran itu tulisan aja kenapa kamu percaya? Kenapa kok pake bahasa arab ? kenapa nggak pake bahasa Indonesia saja? Alquran pake bahasa arab agar kamu gak tau ilmu yang sesungguhnya..” saya langsung menampik apa yg ia ucapkan tadi “pak ,kalau saya tidak percaya Alquran ya saya nggak beragama Islam, perlu Bapak ketahui kenapa Alquran itu tetap pake bahasa Arab? Karena justru agar ummat manusia itu mengerti !! kesliannya akan terpelihara,banyak ummat di dunia ini hafal Alquran, Contoh di belahan dunia manapun yg namanya surah Albaqoroh itu semua sama bunyinya dengan Negara bagian manapun di dunia ini, Apa bila ada yang memalsukan ummat pasti akan tahu… Artinya Alquran gak akan bisa di palsukan dan akan terjaga ke asliannya dan ummat manusia akan mengerti dan mengetahui kebenaran yang sesungguhnya, dalam surah yusuf pun telah di jelaskan, Allah SWT berfirman ‘ dan di turunkannya Alquran dengan berbahasa arab agar kalian mengerti’ , sudah jelas itu..” lantas dia terdiam sejenak lalu dia melanjutkan bicara “ ah… tetap saya percaya guru saya dan ilmu saya” , “terus jadi agama bapak sekarang apa?” Tanya saya , dia jawab “ agama saya ya ilmu ketuhanan, bukan Islam” , lanjut saya bertanya balik “ ya maaf aja ya pak, andai aja bapak mati nanti , bapak mau di kuburkan ala apa? Klo ala muslim di mandikan, dikafani, disholatkan. Apa ala nasrani? Di kasi pakaian bagus , lalu dipeti, apa ala hindu di bakar?” dia berfikir sejenak dan tak lama ia pun berkata “ ya ala islam la…” tak lama berselang pembicaraan kita terputus karena bunyi handphonenya memanggil.. tak lama kemudian ia izin bergegas pergi karena ada panggilan….
Pembaca yang budiman, Dari cerita yang Saya alami tadi bisa kita ambil hikmahnya, Banyak aliran – aliran sesat dan menyesatkan yang tumbuh berkembang di sekitar kita,. Banyak kita temui aliran sesat dan jauh dari perintah Alqur’an dan Hadist, Ada yang mengaku Islam tetapi tidak mau melaksanakan Syariat, menghilangkan Sholat, Puasa, Nikah, Ada pula yang menggabungkan dengan keyakinan-keyakinan lain, Ada juga yang mengagung-agungkan pimpinannya bahkan menyembahnya , Sampai –sampai sungkem yang keterlaluan cium tangan,berpelukan, cium pipi tak perduli laki-laki ataupun wanita di perlakukan sama saja, Bukankah bersentuhan Laki-laki dengan Wanita yang bukan muhrim itu Haram?? Atau ada juga yang benar – benar menyatakan keluar dari Islam alias Kafir tetapi apa bila dia mati maunya di kuburkan dengan syariat Islam seperti cerita diatas…
Kita harus membentengi diri dari ancaman bahaya yang di bawanya dengan Ilmu Islam dan Aqidah yang benar, Hanya Islam yang berpegang teguh pada Alqur’an dan Hadist shahih serta menjauhkan diri dari bid’ah adalah Islam yang Benar, Marilah kita ber Islam secara Kaffah…. Bagikan

Senin, Februari 01, 2010

Pengeluaran Dan Investasi

Pengeluaran dan investasi menjadi seperti dua sisi mata uang yang tak terpisahkan.
Pengeluaran membahas tentang perencanaan kebutuhan dengan skala prioritas untuk menghindari “Penghamburan” uang yang tidak perlu untuk kebutuhan saat ini.
Investasi membahas mengenai kebutuhan di masa depan .
Letak hubungan kritikal antara keduanya yaitu:
Jika kita tidak mampu untuk mengendalikan pengeluaran, maka jangan berharap untuk dapat optimal dalam melakukan investasi.
Mengapa demikian???
Perencanaan keuangan di dasarkan pada alokasi yang benar, tepat dan tertib akan semua pos-pos pengeluaran. Apabila dari income yang di dapatkan kemudian dialokasikan bedasarkan keinginan dan bukan kebutuhan, dimana terjadi “Penghamburan”,
Skala prioritas tidak tersusun baik, maka bukan tiadak mungkin alokasi untuk Investasi hanyalah tinggal impian.
Keinginan hari ini akan terpenuhi sesuai keinginan hati, tetapi kebutuhan di masa depan yang akan datang hanyalah akan menjadi angan-angan, dan yang tinggal hanyalah penyesalan. Pada saat uang sudah tidak tersisa dan waktu yang berharga untuk berinvestasi telah terlewat jauh.
Untuk itu marilah kita definisikan kembali kebutuhan dan keinginan. Kita susun kembali skala prioritas untuk menghindari penghamburan .
Tidak bijak mengatur keuangan hari ini, maka akan ada penyesalan dan rasa rugi di kemudian hari. Pilihan ada pada anda semua.


sumber: cermin no:0309